Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

REMAS GEMAS

  Inovasi Pelaksanaan Bimbingan   atau penyuluhan Agama dan Pembangunan Pada Masa Pandemi Covid – 19 Oleh Berlin Sunardi (Penyuluh Agama Islam NON PNS) Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada hewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia, masih melawan Virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah kasus Virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip Flu. Inovasi merupakan upaya memunculkan dan mewujudkan ide serta gagasan sebagai suatu proses dari hasil pengembangan pemanfaatan maupun mobilisasi pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman dalam menciptakan atau memperbaiki suatu produk, proses, dan/atau sistem yang dianggap baru. Dalam hal ini bertujuan agar mampu memberikan nilai yang berarti atau signifikan. Dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang pengertia

Mengikuti Nabi Muhammad SAW

 All ah   Subhanahu wa Ta’ala   berfirman, وَأَنزلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نزلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ “ Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala), supaya mereka memikirkan .” (Qs. an-Nahl: 44). Allah  ‘Azza wa Jalla  berfirman, قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “ Katakanlah, Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (Qs. Ali ‘Imran: 31). llah  Subhanahu wa Ta’ala  berfirman, لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (

HATI - HATI

  Allah SWT berfirman; إِنَّ الَّذِينَ هُم مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِم  مُّشْفِقُونَ  * وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لاَ يُشْرِكُونَ * وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَ نَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ * أُوْلَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ. “Sesungguhnya orang-orang yang  berhati-hati  karena takut akan (azab) Tuhan mereka,  dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” Menariknya, isyfaq dalam al-Quran juga dinisbat kepada para malaikat meskipun mereka tidak memiliki hawa nafsu sehingga tidak tergelincir kepada maksiat.

MUHASABAH DIRI

 MUHASABAH DIRI 1. Muhasabah merupakan perintah dari Allah  Subhaanahu wa Ta’ala . Allah berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (QS. Al-Hasyr: 18). 2. Muhasabah merupakan sifat hamba Allah yang bertaqwa Seseorang yang bertaqwa adalah mereka yang membawa sebaik-baik bekal, dan dalam perjalanan mencari bekal tersebut tak jarang seseorang merasa lelah dan bosan yang mengakibatkannya tak mawas diri sehingga tergelincir dan terjatuh dalam  futur  (lemah semangat untuk melakukan amal shalih). Muhasabah akan membantu seseorang untuk menghadapi berbagai rintangan yang ia temukan dalam pencariannya akan bekal tersebut. Maimun bin Mahran 

HARI KIAMAT

  Hari Kiamat menurut Al-Qur’an atau Hari Akhir menurut bahasa berarti “Hari Penghabisan” dan disebut juga sebagai “Hari Pembalasan”. Penjelasan tersebut tercantum dalam Q.S. al-Fatihãh/1:4. مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ Māliki yaumid-dīn Artinya: Yang menguasai di Hari Pembalasan. Sementara itu, menurut istilah, Hari Akhir adalah hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari Kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah Swt. yang seadil-adilnya (Q.S. al-Mumtahanah/60:3). لَن تَنفَعَكُمْ أَرْحَامُكُمْ وَلَآ أَوْلَٰدُكُمْ ۚ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَفْصِلُ بَيْنَكُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ Lan tanfa’akum ar-ḥāmukum wa lā aulādukum, yaumal-qiyāmati yafṣilu bainakum, wallāhu bimā ta’malụna baṣīr Artinya: Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Kebenaran  akan datangnya Hari Akhir da

MENGHARGAI WAKTU

  Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an: وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنْسٰنَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا وَعَمِلُوْا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ Artinya: Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. (Q.S Al-Ashr ayat 1-3). Hasan Al-Bashri pernah mengatakan; Wahai mAanusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu. Pada hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya sendiri. Apabila waktu berlalu, maka usianya pun semakin berkurang.  Rasulullah Muhammad Saw seringkali memperingatkan umatnya tentang waktu, di antaranya: Jangan tertipu dengan waktu luang اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ Lima

MACAM - MACAM JUAL BELI

Hukum asal jual beli adalah mubah menurut Al Quran, sunnah, dan ijmak ulama. Jual beli adalah kebalikan dari perbuatan riba yang diharamkan. “Padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah: 275). Macam-macam jual beli Mengutip buku Fikih Kelas IX (Kemenag 2020), ditinjau dari sisi hukumnya, maka jual beli dapat dibagi menjadi berbagai macam bentuk yaitu:  1. Jual beli yang sah Jual beli ini merupakan transaksi yang sah karena memenuhi rukun dan syarat jual beli sesuai syariat Islam  2. Jual beli terlarang Jual beli terlarang adalah transaksi jual yang yang rukun dan syaratnya tidak terpenuhi. Dengan begitu, maka transaksi dinilai tidak sah. Berbaga bentuk transaksi jual beli terlarang ini adalah:  a. Jual beli sistem ijon. Jual beli ijon yaitu jual beli hasil tanaman yang masih belum tampak nyata buah atau panennya. Misalnya jual beli padi, buah-buahan, atau bunga yang masih muda dan belum tentu bisa dirasakan panennya.  b. Jual beli barang haram. Ju

YUK DOA

YUK DOA Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan di dalam Al Quran: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ‌ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186). Dalam riwayat hadits disebutkan: مَنْ لَا يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ Artinya: “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Dia akan marah kepadanya.” (H.R. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu). Berikut 5 amalan agar doa Anda segera dikabulkan oleh Allah SWT 1. Melakukan Zikir Ya Mujib Cukuplah satu manfaat yang akan menjadi penyemangat bagi Anda adalah dengan melakukan dzikir. Dengan melakuka

Keutamaan Sholat 5 Waktu

  Berikut kami hadirkan beberapa keistimewaan tersebut.  1. Shalat itu bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Allâh Azza wa Jalla berfirman: اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ  Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah shalat! Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allâh (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadath-ibadah yang lain). dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Ankabût/29:45]  2. Shalat merupakan amalan terbaik setelah dua kalimat syahadat Ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu yang mengatakan:  سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ : الصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا. قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ : بِرُّ الْوَا

Berbuat Baik

  Keutamaan Mengajarkan dan Menyeru Manusia Pada Kebaikan Allah  Subhanahuwata’ala  berfirman : هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). ...( Al Jumu’ah : 2)   هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar...( Ali Imran : 110)   Dari Abi Mas’ud ‘uqbah bin amir al anshari  Radhiallahu’anhu  telah berkata : Rasulallah  Shalallahu’alaihiwasallam  telah bersabda : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْر

Menuntut Ilmu

  Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wassalam yang artinya berikut ini:  “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya,”  (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5). Diberi derajat yang lebih tinggi  Dalilnya: “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al- Mujadillah/58:11)  Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dalilnya: Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” (H.R. ad-Dailami).  Merupakan sedekah yang paling utama Dalilnya: Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajar

Surat Al - Isra' ayat 23

al-Isra’ : 23 وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِیَّاهُ وَبِٱلۡوَ ٰ⁠لِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنًاۚ إِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَاۤ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَاۤ أُفࣲّ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلࣰا كَرِیمࣰا "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."