Motivasi Beramal Sholeh
“Motivasi Beramal Sholeh”
Assalamualaikum
Wr Wb
إِنّ الْحَمْدَ
ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
اَيُّهَاالْحَاضِرُونَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin
Jama’ah Jum’at yang di rahmati Allah Al-Qur’an berisi perintah dan larangan,
perintah untuk kita ikuti dan larangan untuk kita jauhi. Disaat kita
melaksanakan perintah Allah dengan tentunya Ikhlas semata-mata karena Allah
serta mengikuti contoh dan sunnah dari Rasulullah, maka yakinlah, Allah tidak
akan pernah menyianyiakan amalan kita itu. Bahkan Allah akan memberikan kepada
setiap manusia yang melaksanakan perintah tersebut dengan begitu banyak keutamaan
dan kemuliaan. Diatara keutamaannya, Allah berfirman
عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ
أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ مَنْ
“Barang
siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS.16:97).
Keutamaan
Beramal Sholeh
1.
Akan diberikan
kehidupan yang baik. Inilah keutamaan yang didapatkan kepada orang-orang yang
beramal sholeh. ia akan mendapat kehidupan yang baik. Jadi manakala kita ingin
mendapatkan keselamatan didunia, ketenangan dalam hidup serta kebahagiaan maka
kuncinya adalah banyak-banyaklah melakukan amalan kebaikan. Sebaliknya, tatkala
seseorang melakukan kemaksiatan, maka yang ia dapatkan didunia adalah kehidupan
yang sempit,
sebagaimana firman Allah وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ
مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya
pada hari kiamat dalam keadaan buta”.(QS. 20 : 124) Hadirin yang mulia, Sungguh
malang nasib orang-orang yang berpaling dari peringatan Allah (Al-Qur’an),
didunia kehidupan yang sempit dan diakhirat dikumpulkan dalam keadaan buta.
Harta yang dipunyai bukan merupakan jaminan kebahagiaan, jikalau berpaling dari
peringatan Allah. Boleh jadi yang didapat adalah kehidupan yang sempit. Contoh
yang nyata adalah para koruptor. Apa lagi yang kurang untuk mereka, harta
melimpah, semua fasilitas disiapkan negara, namun karena loba/rakus terhadap
harta, akhirnya diambillah harta itu dengan cara yang bathil. Akibatnya, hidupnya
tidak akan tenang, selalu gelisah. Apalagi kalau KPK mendapatkan bukti atas
korupsinya, maka terkadang sang koruptor lari keluar negeri karena tidak mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bumi indonesia yang begitu luas, serasa
sempit baginya. Bagaimana kalau sang koruptor diatangkap dan dijebloskan
kepenjara, maka ruangannya mungkin jauh lebih sempit dari rumah kita. Bukan
hanya dia saja yang kena dampaknya, bagaimana malu istrinya, anak-anaknya serta
keluarga kepada masayarakat sekitar karena dicap keluarga koruptor. Demikian
pula contoh-contoh yang lain. Oleh karena itu, jikalau kita ingin mendapatkan
kehidupan yang baik didunia, maka hendaklah kita banyak melakukan amalan
kebajikan.
2.
Ganjaran pahala yang
sangat besar Inilah keutamaan yang lain dari amalan sholeh. Allah akan mengganjar dengan pahala yang jauh lebih baik
dari apa yang dikerjakan. Sebahgaimana dalam sebuah hadits qudsi disebutkan
“setiap amal anak cucu adam itu adalah untuknya dan setiap satu kebaikan yang
ia lakukan maka Allah akan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat…..”.
Subhanallah, begitu banyaknya pahala didapatkan untuk orang yang beramal
sholeh. Bukan hanya itu saja, bahkan boleh jadi pahalanya akan terus mengalir
walau nyawa sudah berpisah dengan jasad. Sebagaimana sabda Rasulullah yang
artinya “Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah hubungannya dengan
dunia kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan
anak sholeh yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya”. Inilah tiga amalan
sholeh yang akan terus menerus mengalir pahalanya walaupun jasad sudah
berkalang dengan tanah. Demikian pula didalam Al-Qur’an yang berbunyi إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh;
maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya” (QS. 95 : 6) Demikian pula
ada jaminan syurga untuk orang-orang yang senantiasa beramal sholeh, وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ كُلَّمَا
رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ
قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ
فِيهَا خَالِدُونَ “Dan sampaikanlah
berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka
disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka
diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah
yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang
serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal
di dalamnya” (QS. 2 : 25) Jamaah jum’at yang mulia
3.
Hanyalah amal yang kita bawa saat meninggal dunia ini Tidak akan pernah menrugi
orang-orang yang senantiasa beramal sholeh, karena disaat meninggal dunia maka
amalan inilah yang sangat bermanfaat. Sebagaiman Rasulullah bersabda yang
artinya “ di saat manusia meninggal (mayat) maka ada tiga yang akan
mengantarkannya kekubur, dua yang kembali dan satu yang tinggal bersama dengan
dia (si mayyit). Yaitu, keluarga, harta dan amal. Dua yang kembali yakni
keluarga dan harta (tidak bersama simayyit) dan yang tinggal hanyalah amal”.
Keluarga, bagaimanapun sayangnya seorang istri kepada suaminya, walaupun disaat
menikah ia berjanji sehidup semati namun saat suaminya meninggal, ia hanya
menyelenggrakan jenazahnya, mengantar kekubur kemudian dia pun kembali dengan
urusannya. Tidak ada seorang istri yang ingin ikut serta masuk keliang kubur.
Demikian pula anak yang ia sayangi, dibesarkan dan dipelihara sampai dewasa,
namun setelah ayah meninggal tidak ada yang ingin ikut serta. Ditinggallah sang
ayah sendiri ditempat yang sepi, untuk mempertanggung jawabkan segalanya. Harta
yang sangat kita cintai, jamaah sekalian, disebabkan karena mengejar harta,
terkadang pergi pagi pulang sore peras keringat banting tulang untuk
mendapatkan harta. Bahkan gara-gara memburu harta, ditinggallah shalat dengan
sengaja, diambillah harta yang bukan miliknya dengan cara yang bathil. Namun
disaat meninggal, adakah harta yang kita bawa?, adakah harta yang akan menemani
kita disaat itu ?. Semuanya ditinggal dan menjadi milik ahli waris kita. Baju
yang begitu indah yang kita pakai, setiap hari berganti-ganti, namun disaat
kita meninggal adakah baju itu mengiringi kita ?. Rupanya kain yang dibalutkan
ketubuh kita hanyalah kain kafan yang harganya tidak seberapa dan tidak pernah
kita pakai sewaktu kita hidup didunia. Lantas apa yang bermanfaat pada saat itu
? rupanya yang bermanfaat hanyalah amal belaka. Disinilah penyesalan manusia,
disaat dia sehat bugar tidak dipakai untuk beribadah kepada Allah. Disaat harta
berlimpah tidak digunakan untuk berinfak dan bersedekah. Penyesalan inilah yang
disebutkan dalam Al-Qur’an “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami
berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu;
lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang saleh?” (QS. 63 : 10) Disaat nyawa sudah sampai ditenggorokan,
barulah ia tersadar bahwa ada yang namanya kematian, ada yang namanya hari
pembalasan. Disaat itulah muncul penyesalan, mengapa semasa hidup tidak
dipergunakan untuk ibadah kepada Allah ? mengapa disaat sehat dan harta lapang,
tidak digunakan untuk bersedekah ?. disaat itulah penyesalan semakin memuncak,
sehingga ia pun berdoa dengan doa yang tidak ada gunanya lagi. Barulah ia mau
berjanji untuk bersedekah dan akan bersungguh-sungguh untuk beribadah dan
menjadi orang yang sholeh. Sungguh sesal pada saat itu tidak ada gunanya lagi,
mengapa ? karena Allah tidak akan memundurkan dan memajukan amal seseorang
kalau ajal itu sudah sampai kepadanya. “Dan Allah sekali-kali tidak akan
menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. 63 : 11) Olehnya, marilah kita
motivasi diri kita untuk beramal sholeh. Selagi kita masih diberi kesempatan
oleh Allah untuk hidup, mari kita manfaatkan untuk mengisinya dengan amal
kebaikan. Marilah kita mengajak istri, anak serta keluarga kita untuk terus beramal,
sebab yang bermanfaat disaat manusia meninggal hanyalah amal. Semoga
bermanfaat.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ ِليْ وَ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ ِليْ وَ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
[KHUTBAHKEDUA]ِ
اَلْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأْشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ الله وَلِيّ الصّالِحِيْنَ، وَأِشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَلّلهُمّ صَلّي عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمّد كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا بَعْدُ:
Ma’asyiral Muslimin Rahimani wa Rahimakumullah!!
اَلْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأْشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ الله وَلِيّ الصّالِحِيْنَ، وَأِشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَلّلهُمّ صَلّي عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمّد كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا بَعْدُ:
Ma’asyiral Muslimin Rahimani wa Rahimakumullah!!
Mari Kita Berdoa Kepada Allah SWT
اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
AMIN YA ROBBAL ALAMIN.
عِبَادَ اللهِ.
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالإِحْسَنِ
وَإِيْتَا ئِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ,
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُواللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر
Assalamualaikum Wr. Wb.
وَإِيْتَا ئِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ,
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُواللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر
Assalamualaikum Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar